Tanamkan Moderasi Beragama Sejak Pra Sekolah
Kab. Nganjuk (Wasmad) Dalam rangkaian pelaksanaan Pengukuhan Kader dan Duta Moderasi Beragama pada Kegiatan Implementasi Moderasi Beragama (IMB) melalui Matsama di RA Perwanida dan MIN, MTsN, MAN se Kabupaten Nganjuk. Pekan Masa Taaruf Siswa Madrasah (MATSAMA) yang berlangsung pada seluruh madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk mulai tanggal 17-22 Juli 2023. Salah satunya ajang perkenalan tentang Moderasi Beragama. Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Urusan Agama Kankemenag Nganjuk melalui program BUNDA MODIIS (Bangkit untuk Negara Damai dan Aman yang Moderat, Inspiratif, Inovatif, dan Santun) memanfaatkan momentum tersebut dengan mensosialisasikan serta mengajarkan pentingnya moderasi beragama.
Upaya perkenalan ini dikenalkan diseluruh madrasah di bawah naungan Kankemenag Nganjuk diantaranya Raudlatul Athfal Perwanida (20 lembaga), Madrasah Ibtidaiyah Negeri (11 lembaga), Madrasah Tsanawiyah Negeri (10 lembaga), Madrasah Aliyah Negeri (3 lembaga) sehingga total madrasah yang menyelenggarakan 52 (lima puluh dua) lembaga.
Plh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten Nganjuk Muhsin mengatakan bahwa terpilihnya beberapa kader dan duta yang ada diseluruh madrasah diharapkan mampu mensosialisasikan sikap, perilaku, dan pikiran-pikiran yang moderat serta tidak fanatik. "Jaringan kecil yang mengakar dirasa sebagai upaya mendasar yang suatu saat nanti akan meluas dan memberikan dampak positif pada perubahan sikap dan pola pikir." jelasnya.
Siti Jamilatin, S.Pd Salah satu kepala madrasah menyatakan sangat bersyukur dengan adanya pengukuhan kader dan duta di RA Perwanida Blongko. “Saya sangat senang karena seluruh siswa baru dapat mengenal serta memahami apa itu moderasi beragama, tidak hanya itu dalam penyampaiannya agen juga menyelipkan beberapa yel-yel dan permainan terkait moderasi beragama, ” paparnya.
Di kesempatan yang sama Ketua Dharma Wanida Persatuan KUA Kecamatan Ngetos, Hani Miftahul Hakim mengatakan ini salah satu upaya meningkatkan kualitas anggota, dengan memberikan edukasi secara berimbang dan berkesinambungan sehingga menjadi wanita yang moderat, inspiratif, inovatif, dan santun guna menciptakan lingkungan yang aman dan damai.
Hari Purnomo, yang merupakan pengawas Raudlatul Athfal Kecamatan Ngetos menyampaikan materi tentang moderasi beragama, tentang tantangan kehidupan saat ini diantaranya : 1) menguatkan pandangan, sikap dan perilaku keagamaan eksklusif yang bersemangat menolak perbedaan dan menyingkirkan kelompok lain. 2) Tingginya angka kekerasan bermotif agama yang disebabkan pandangan, sikap dan cara beragama yang eksklusif, dan 3) berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI.
Negara Indoneisa merupakan negara yang majemuk dan Pancasila melindungi hal itu, diantaranya kita multikultur, multireligi, multietnis, multigolongan dan multibahasa yang memberi warna di kehidupan berbangsa dan bernegara. 17.504 pulau, 250 agama dan kepercayaan, 1.340 suku bangsa dan 546 bahasa.
Semoga penerapan moderasi beragama tidak hanya di madrasah saja melainkan siswa dapat menerapkan pada kehidupan sehari-harinya sehingga apa yang menjadi tujuan kementerian agama yaitu tahun toleransi beragama dapat tertanam pada siswa-siswi baru dikalangan madrasah. (poer)


.jpeg)
