
Perkuat Kapasitas Penyuluh, Kemenag Nganjuk Adakan Pembinaan Tahap 1 dan 2
Kab. Nganjuk (Inmas) - Dihadiri oleh seluruh perwakilan penyuluh dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Nganjuk, Pembinaan penyuluh agama digelar oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk melalui seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais) pada Selasa dan Rabu, 26 -27 Oktober 2021.
Mengingat jumlah penyuluh agama di seluruh Kabupaten Nganjuk, kegiatan pembinaan dibagi menjadi dua kali penyelenggaraan. Hari Selasa (26/10) digelar di Tanjunganom untuk wilayah Kabupaten Nganjuk bagian barat dan selatan dengan peserta 80 orang penyuluh. dan Rabu (27/10) digelar di Kantor PCNU Kabupaten Nganjuk untuk wilayah Kabupaten Nganjuk bagian utara dan timur dengan jumlah peserta yang sama.
Mengusung tema pengarusutamaan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan, kegiatan pembinaan dilakukan secara langsung oleh Kakankemenag Nganjuk Afif Fauzi bersama KH. Ali Mustofa Said Syuriah PCNU Kabupaten Nganjuk.
Kakankemenag, Afif FAuzi membuka sambutan pembinaannya dengan memberi motivasi kepada suluruh penyuluh agama dibawah naungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk.
"Penyuluh agama islam tidak dapat dipisahkan dari kementerian Agama", Ungkap Afif fauzi dalam sambutannya.
Tugas penyuluh sangat berat karena menjadi ujung tombak Kementerian Agama untuk memberikan pembinaan dan pencerahan kepada masyarakat. Penjangkauan secara langsung kepada masyarakat mengisyaratkan semua penyuluh menjadi lampu (penerang) di tengah keberagaman masyarakat. Melalui para penyuluh, masyarakat dapat memahami informasi secara kredible dan faktual sehingga terhindar dari hoax (berita palsu) dan ujaran kebencian.
Penguatan dalam bidang keberagamaan bagi para penyuluh diberikan secara langsung oleh KH. Ali Mustofa Said atau yang lebih akarab dikenal dengan sapaan Gus Ali.
"Fanatisme beragama penting dimiliki dalam konteks pribadi dalam agama yang diyakini", Gus Ali membuka paparannya.
Fanatisme dalam beragama sebagai pondasi memperkuat iman dalam meyakini nilai kebenaran agama yang dianut. Namun dalam bermasyarakat dan berdakwah di tengah masyarakat kita harus bisa menempatkan posisi dan cara-cara berdakwah sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Ia menambahkan bahwa dalam konteks sebagai pendakwah ditengah masyarakat, pemahaman akan Al quran harus holistik atau menyeluruh.
"Bukan dipotong-potong sesuai selera dan ego masing-masing", tegasnya.
Moderasi beragama adalah keseimbangan-keseimbangan baik dalam beribadah dan fungsi lain sebagai manusia.
Selain mendengarkan pembinaan searah dari Gus Ali sebagai pemateri, pembinaan penyuluh agama islam juga diisi dengan diskusi dua arah antara peserta dengan penyaji.
Banyak kiat dan tips yang diberikan oleh Syuriah PCNU Kabupaten Nganjuk kepada para penyuluh agama islam yang hadir.
Ke depan diharapkan kiprah penyuluh agama dibawah Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk dapat berperan sentral dalam merawat keberagamaan masyarakat kabupaten nganjuk yang harmonis dan moderat. (Lq)