Pembinaan Kepala Madrasah Se Kabupaten Nganjuk oleh Kabid Pendma Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur

Pembinaan Kepala Madrasah Se Kabupaten Nganjuk oleh Kabid Pendma Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur

16 April 2021, 09:33 WIB admin Inmas 635 kali dibaca
inmas pendma madrasah

Kab. Nganjuk (Inmas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk menerima kunjungan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur Drs. H. M. Syamsuri, M.Pd.I pada Kamis, 15 April 2021. Kunjungan Kabid Pendma kali ini dalam rangka pembinaan kepala Madrasah se Kabupaten Nganjuk di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk.

Selain kepala Madrasah sebagai peserta pembinaan, acara ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk, Kasi Pendma dan Pokjawas Madrasah. Dimulai jam 09.00, kegiatan pembinaan diawali dengan lantunan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yg dibacakan oleh bapak M. Tabiin.

Kakankemenag Kabupaten Nganjuk Taufiqurrohman dalam sambutan selamat dantangnya menyampaikan terima kasih kepada Kabid Pendma atas kehadiran beliau di Kabupaten Nganjuk. Hal ini mengingat sibuknya jadwal beliau masih memberikan perhatian dan disempatkan untuk hadir memberi pembinaan kepada kepala Madrasah di Kabupaten Nganjuk.

Taufiq berharap semoga kesempatan pembinaan kali ini dapat membuahkan hasil yang maksimal. Dalam aporannya ia menyebutkan bahwa Madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk terdapat 180 Raudhatul Athfal, 118 Madrasah Ibtidaiyah, 76 Madrasah Tsanawiyah, dan 37 Madrasah Aliyah. Kegiatan pembelajaran di masing-masing Madrasah masih menyesuaikan dengan zona di lingkungan Madrasah berada. Ada yg sudah diizinkan menggelar tatap muka dengan  protokol kesehatan yang ketat, ada yang menggunakan model sift (bergantian), namun ada juga yg masih belum mendapatkan ijin pembelajaran tatap muka karena masih dalam zona kuning.

Lebih lanjut ia mengutarakan keadaan guru Madrasah di Kabupaten Nganjuk. Sampai saat ini banyak guru Madrasah yang masih belum tersertifikasi. Hanya sekitar 20 sampai 25% guru  Madrasah di Kabupaten Nganjuk tersertifikasi. Ia berharap ke depan minimal 50% guru Madrasah akan tersertifikasi sehingga tenaga guru yang profesional di Kabupaten Nganjuk semakin melimpah. “Sudah ada surat edaran dari Kabid tentang pendaftaran seleksi PPG yang bersifat daring. Seluruh guru mohon aktif mengecek laman pendaftaran di masing-masing akun”, pungkasnya menutup sambutannya.

“Pengambil kebijakan dan keputusan adalah pusat. Jadi sifat Kanwil Kemenag Provinsi adalah penyerap aspirasi dari kabupaten dan kota untuk diteruskan kepada kemenag pusat”, ujar Syamsuri, Kabid Pendma Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur menanggapi aspirasi Kakankemenag. Ia menjelaskan bahwa skema bantuan sarpras berupa SBSN merupakan reward untuk Madrasah-Madrasah yg berprestasi dalam rangka membangun citra Kementerian Agama di masyarakat. Periode 2020, di Jawa Timur memperoleh 23 titik pembangunan dan salah satunya di MAN 2 Nganjuk.

Sedangkan skema dari APBN adalah khusus untuk Rehabilitasi gedung yang sifatnya ringan sampai berat. Khusus Pembangunan Gedung Rehab berat dan terdampak bencana langsung dihandle oleh PUPR. Artinya pelaksana pembangunan dari alokasi anggaran Kemenag ini dilakukan oleh PUPR.

Lebih lanjut Kabid Pendma menjelaskan bahwa di jawa timur, jumlah Madrasah Swasta lebih besar dibandingkan Madrasah Negeri. Kebutuhan pembangunan gedung Madrasah Swasta juga urgent untuk dilaksanakan. “Tahun 2021 akan ada Block Grant untuk Madrasah Swasta”, jelasnya.  Memang selama ini masih ada masalah dalam hal pelaporan sehingga sempat dihentikan. Namun sudah disepakati akan diadakan lagi di 2021 ini.

Sedangkan menanggapi pelaksanaan sertifikasi guru tahun ini, Syamsuri menjelaskan bahwa kuota Pendidikan Profesi Guru tahun ini dialokasikan untuk guru yang sudah terdaftar dan masih menunggu di tahun 2018 sampai 2020. Selain itu, terdapat perubahan regulasi pencairan Tunjangan Profesi Guru. Pencairan Tunjangan Profesi Guru mulai tahun ini melalui Kanwil Kemenag Provinsi dan tidak lagi melalui Kabupaten/Kota. Perubahan ini diharapkan dapat memperlancar arus pembayaran TPG sehingga para guru penerima hak dapat menerimanya tanpa kendala.

“Madrasah sampai kapanpun tidak boleh tercerabut dari karakter pesantren”, Imbuh Syamsuri membuka pembinaannya untuk  seluruh Kepala Madrasah. Ia menjelaskan bahwa cikal bakal pendidikan Madrasah kita adalah Pendidikan Pesantren. Pertahankan integritas dan karakter kesahihan pendidikan Madrasah kita. Sah dan harus mengejar prestasi namun jangan sekali-sekali keluar dari rel nilai karakter yang telah dimiliki pendidikan Madrasah kita.

Pemanfaatan IT untuk Kemenag telah mendapat tanggapan positif dari Google dan dunia. Kemajuan pemanfaatan IT pada insan Madrasah sangat luar biasa. Bahkan sampai hari ini google telah membuka pintu kerja sama dengan Kementerian Agama secara langsung.

Era digitalisasi merupakan suatu keharusan. Kecepatan Madrasah untuk beradaptasi dengan jaman akan menentukan keberhasilan persaingan di masa mendatang. Kegagalan Nokia dalam beradaptasi dengan era digital bisa jadi pelajaran untuk kita semua. Pengelolaan Madrasah sudah waktunya beralih ke sistem digital. Pengelola IT di setiap Madrasah harus tanggap dan terus mengasah ilmu sesuai perkembangan era digital.

Semangat kementerian baru dan semangat baru dalam mengelola kementerian agama yang digaungkan Gus Menteri di pidato pertamanya. Saat ini harus menjadi era baru Kementerian Agama. Semangat pembaharuan dalam Kementerian Agama harus ditonjolkan di masa yang akan datang. Tata kelola birokrasi harus lebih baik dan ditingkatkan. Termasuk penguasaan bidang IT di semua lini di bawah Kementerian Agama.

Ia juga menekankan kepada seluruh Madrasah akan pentingnya penanaman moderasi beragama kepada peserta didik. Setiap peserta didik harus dikenalkan pandangan beragama yang luas. Semua peserta didik harus mewarisi nilai toleransi dan saling menghormati satu dengan yang lain. Sehingga Islam Rahmatan Lil Alamin akan terwujud.

Madrasah sudah berada di garda terdepan dalam implementasi pendidikan anti korupsi dan pendidikan ramah anak. Semua nilai yang sedang in (digalakkan pemerintah) saat ini sudah ada di Madrasah kita. Kadang memang belum kita formalkan meskipun nilai dan pendidikan ini sudah mendarah daging serta kita jalankan. “Mulai sekarang bapak ibu guru dalam membuat rencana pembelajaran selipkan nilai-nilai islam yang sudah menjadi identitas Madrasah”, himbaunya.

Prestasi Madrasah sebenarnya adalah prestasi siswa, dan prestasi siswa bergantung pada profesionalisme guru. Setiap guru harus terus meningkatkan kompetensinya. Guru Madrasah harus bisa meneladani para kyai dalam mendidik santrinya. Kesabaran dan ketelatenan dalam mendidik santri selalu diimbangi dengan riyadhoh dan doa kepada Allah SWT. Guru adalah pelita (nur) bagi para siswa dan masyarakat. Artinya setiap guru harus bersifat terbuka akan perkembangan ilmu dalam usaha memperbaiki dirinya. 

Menjadikan guru profesional adalah tugas kepala Madrasah. Pengembangan profesi berkelanjutan harus terus di jalankan. Pembuatan program dan perjanjian kinerja di awal tahun menjadi pijakan Kepala Madrasah dalam mengukur kinerja guru. Saat sistem ini dilakukan dengan benar dan terukur maka akan banyak terlahir guru-guru yang semakin profesional dan akhirnya Madrasah semakin berprestasi.

Guru Muallim adalah guru yang hanya mentransfer ilmu. Guru Mujtahid adalah guru yang berusaha bagaimana penyampaian keilmuan bisa sukses. Guru Mujaddid adalah guru-guru pembaharu yakni guru yang tidak hanya berusaha mendidik namun juga mengembangkan dan berinovasi dalam bidang dan keilmuannya. (Lq)

Berita Terbaru Lainnya
Loading...

Memuat berita terbaru...