
MAN 3 Nganjuk Gaungkan “Deep Learning” dan Kurikulum Berbasis Cinta
Nganjuk, 15 Agustus 2025 – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Nganjuk terus meneguhkan diri sebagai pelopor inovasi pendidikan. Hal itu dibuktikan dengan digelarnya Workshop Implementasi Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta, Jumat (15/8), yang menghadirkan pendidik sekaligus praktisi pendidikan karakter, Imam Mushollin, S.Ag., M.Pd.I.
Workshop ini diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan MAN 3 Nganjuk. Fokus kegiatan bukan sekadar memahami konsep deep learning dalam pembelajaran modern, tetapi juga bagaimana menanamkan kasih sayang, empati, dan ketulusan dalam kurikulum—sebuah pendekatan yang disebut kurikulum berbasis cinta.
Dalam pemaparannya, Imam Mushollin menegaskan bahwa deep learning tidak hanya berkaitan dengan teknologi atau kecerdasan buatan, melainkan juga pendalaman makna belajar itu sendiri.
“Peserta didik tidak hanya dituntut tahu, tetapi juga memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai kehidupan dalam kesehariannya. Di sinilah pentingnya kurikulum berbasis cinta,” tegasnya.
Ia menambahkan, cinta adalah fondasi utama pendidikan. Guru yang mengajar dengan hati akan melahirkan proses belajar yang menyentuh jiwa dan bermakna bagi siswa.
“Pendidikan yang berakar pada kasih sayang akan membentuk karakter kuat sekaligus akhlak mulia,” ujarnya.
Antusiasme para guru terlihat dari diskusi yang hidup dan refleksi yang mendalam. Banyak peserta menilai konsep ini sebagai langkah maju yang akan memperkaya dunia pendidikan, khususnya di MAN 3 Nganjuk.
Kepala MAN 3 Nganjuk menaruh harapan besar agar para guru dapat segera mengintegrasikan pendekatan ini dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Dengan begitu, madrasah tidak hanya melahirkan generasi cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter, peduli sosial, dan berakhlak mulia.
Kegiatan ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut, sebagai komitmen bersama mewujudkan MAN 3 Nganjuk sebagai madrasah unggul dalam akademik, karakter, dan spiritualitas.