IPARI Nganjuk Bekali Penyuluh Agama Bimbingan Perkawinan dan Cegah Bullying

IPARI Nganjuk Bekali Penyuluh Agama Bimbingan Perkawinan dan Cegah Bullying

26 June 2024, 10:13 WIB humas Inmas 430 kali dibaca
inmas bimais

Nganjuk - Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nganjuk menggelar Pembekalan Bimbingan Perkawinan dan Bulliying bagi Penyuluh Agama. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa (25/06/2024) di Aula Kantor setempat.

Ketua IPARI Nganjuk, Moh Chairus Shalihin, S.Ag menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk membentengi para calon pengantin agar lebih siap dalam membina bahtera rumah tangga yang sakinah.

"Mencapai hal tersebut tentunya perlu usaha keras dengan dibekali ilmu pengetahuan yang cukup, karenanya mengikuti bimbingan perkawinan adalah langkah yang sangat tepat bagi para calon pengantin," tegas Chair sapaan akrabnya.

Kegiatan pembekalan Bimwin dan Bulliying diikuti dengan penuh semangat oleh para Penyuluh Agama. Chair berharap semoga kegiatan ini memberi dampak positif bagi para pasangan calon pengantin.

"Semoga ilmu yang didapatkan para Penyuluh ini nanti dapat bermanfaat bagi para Catin di Kabupaten Nganjuk," harapnya.

Terkait dengan Bulliying, Dra. Diah Pianawati ketika dimintai keterangan selepas memberikan materi mengungkapkan, materi pencegahan tersebut bertujun agar para Penyuluh Agama dapat menerangkan ke lembaga pendidikan baik formal atau pondok pesantren tentang dampak bulliying.

“Nantinya para peserta didik dan santri diharapkan mampu membedakan antara perilaku bullying dan perilaku yang tidak menyenangkan tapi bukan bullying serta mengenali penyebab perilaku bullying dan memberikan contoh perilaku positif yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying,” terang Diah.

Diah juga menjelaskan efek pembullyan bisa memicu perasaan rendah diri, depresi, cemas hingga mengalami susah tidur dan berujung menyebabkan korban bertindak menyakiti diri sendiri.

Oleh karenanya, lanjut DIah,  tujuan dari pembinaan perilaku bullying (perundungan) sangat perlu dilakukan agar para siswa dan santri dapat menyadari bahwa kegiatan membulli itu memiliki dampak yang berbahaya.

"Ditekankan pula, agar disampaikan kepada para siswa jika menghadapi situasi tersebut agar segera melaporkan kepada teman, guru atau orang tua. Jangan diam, dan hanya menonton tapi bantulah temannya agar tidak dibully," pungkasnya.

Berita Terbaru Lainnya
Loading...

Memuat berita terbaru...