Bimbingan Teknis BTQ, Upaya Wujudkan Nganjuk Bebas Buta Aksara Al Quran
Nganjuk - Sebanyak 84 Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) jenjang SD di Kabupaten Nganjuk mendapatkan bimhingan teknis selama 4 hari berturut-turut. Dimulai selasa, 27 September 2022, bimbingan teknis akan berakhir pada Jumat, 30 September 2022.
Selama 4 hari, para peserta Bintek akan mendapatkan bimbingan dan pengarahan teknis terkait metode pembejaran dan teknik penilaian program sebagai bahan evaluasi pendidikan BTQ di Sekolah. Hal ini diberikan sebagai langkah penguatan implementasi pembelajaran BTQ yang sudah brejalan di setiap Sekolah Dasar.
Ali Anwar, Dosen IAI Diponegoro yang sekaligus menjadi pemateri dalam Bintek ini menjelaskan bahwa keberadaan program BTQ di setiap sekolah adalah upaya konkret pemerintah dalam meningkatkan ketersebaran pembelajaran Al quran di setiap lini.
“Karena Bupatinya santri, sudah sewajarnya program BTQ di sekolah ini ada. Sehingga dengan adanya BTQ ini, pendidikan agama juga menjadi program prioritas pemerintah”, imbuhnya.
Sementara itu, Miftahul Huda, Pengawas Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk menyampaikan bahwa adanya bimbingan teknis semacam ini merupakan upaya penguatan dan pemerataan kualitas pendidikan pada setiap peserta didik. Ia menyampaikan bahwa setiap guru memiliki kekhasan masing-masing dalam transfer ilmu kepada peserta didiknya. Tidak semua guru memahami bahwa terdapat beragam metode mengajar yang dapat digunakan guna memberikan pendidikan BTQ secara efektif.
Upgrade perkembangan metode pembelajaran menjadi urgensi yang mendesak agar berjalannya program BTQ di sekolah bukan menjadi beban bagi peserta didik namun menjadi khasanah baru yang menyenangkan namun berkesan dalam kehidupan beragama mereka di masa depan.
Selain Pengawas Senior dari Kementerian Agama, Miftahul Huda, juga turut menjadi pemateri dalam gelaran Bintek BTQ yang digelar di SDN 1 Kartoharjo adalah Dr. H. Riduwan, Dosen IAI Diponegoro Dr. Muhamad Ali Anwar, M.Pd.I, Aftonur Rosyad, M.Ud, Dosen IAI Tribakti Kediri Dr. A. Jauhar Fuad, M.Pd.I dan Guru PAI SDN 1 Cerme Moh. Azam, S.Ag.
Sementara itu, Lilik Alfiah, Guru SDN 1 Kludan Ngetos yang menjadi peserta bintek ini menyampaikan bahwa bintek ini sangat diperlukannya sebagai guru BTQ. “Bintek ini tidak membosankan karena para pematerinya menyenangkan dalam menyajikan materi dan memberi wawasan metode pembelajaran”, ujarnya. Ia berharap program BTQ ini dapat sukses di Kabupaten Nganjuk sehingga ketika lulus anak dapat secara fasih membaca al quran dan bebas dari buta aksara al quran ujar Guru SDN 1 Kludan Ngetos ini. (Lq)