48 ANGGOTA PASKIBRAKA TAHUN 2024 DIKUKUHKAN CAMAT NGRONGGOT
Nganjuk - Detik-detik Proklamasi dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 akan segera berlangsung. Panitia penyelenggara tingkat Kecamatan Ngronggot telah mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk kelancaran jalannya upacara. Serangkaian acara telah disusun dengan rapi dalam jadwal kegiatan.
Sebanyak 48 anggota Paskibraka, putra-putri terbaik se-Kecamatan Ngronggot yang terpilih melalui proses seleksi ketat dari berbagai sekolah dan madrasah, telah siap melaksanakan tugas sebagai pengibar bendera pusaka pada upacara 17 Agustus 2024 nanti. Dari jumlah tersebut, empat anggota di antaranya merupakan siswi dari MTsN 6 Nganjuk: Kisma Andariwi, Fika Aida Fitria, Alifia Mutia Nurkumala, dan Regina Canda Michaelia.
Kepala MTsN 6 Nganjuk, H. Sundosin, S.Ag., M.Pd.I, dalam sambutannya saat memberangkatkan para siswi tersebut, berpesan, "Laksanakan kegiatan ini dengan tulus, jaga almamater, patuhi petunjuk pelatih, dan jangan lupa jaga kesehatan serta tingkatkan mentalitas sebagai anggota Paskibraka. Semoga semuanya dapat kalian lalui dengan baik dan sukses."
Pada Rabu, 14 Agustus 2024, sebanyak 48 anggota Paskibraka tersebut dikukuhkan oleh Camat Ngronggot, Mohamad Makeup, S.Sos, dalam sebuah upacara pengukuhan yang berlangsung khidmat di Pendopo Kecamatan Ngronggot. Acara dimulai pukul 19.15 WIB dan turut dihadiri oleh para wali murid, orang tua anggota Paskibraka, serta para kepala sekolah dan madrasah pengirim.
Dalam sambutannya, Camat Ngronggot menyampaikan, "Anak-anakku, dua hari lagi kalian akan melaksanakan tugas suci sebagai pengibar Bendera Merah Putih dan penurunnya. Tugas ini membutuhkan mental yang kuat, kesehatan, dan tanggung jawab penuh. Karena itu, saya berharap mulai saat ini persiapkan dengan matang, ikuti petunjuk pelatih, dan jangan lupa selalu berdoa agar semuanya dapat berjalan dengan lancar."
Suasana haru semakin terasa ketika para anggota Paskibraka mencium dan menempelkan Bendera Merah Putih di dada kiri masing-masing, lalu bersimpuh di hadapan orang tua mereka untuk memohon doa restu atas tugas yang akan diemban. Di tengah kegiatan, terdengar sayup lagu "Satu Nusa Satu Bangsa" yang menambah suasana khidmat bak pejuang yang akan berangkat berperang. Isak tangis dan tetesan air mata dari beberapa wali murid menambah keharuan, menjadi saksi bisu momen tersebut.
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan pemotongan 17 tumpeng sebagai simbolis, diikuti dengan makan bersama. Harapannya, upacara pada 17 Agustus mendatang dapat berjalan lancar dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.